Cari Blog Ini

Sabtu, 07 Desember 2013




Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)

Perusahaan berkembang atau perusahaan besar memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk mengungkapkan kegiatan sosial perusahaan yang dinyatakan dalam laporan tahunan perusahaan. Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stockholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin dalam Saputri, 2011).
CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau dividen melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Penerapan CSR dalam perusahaan-perusahaan diharapkan selain memiliki komitmen finansial kepada pemilik atau pemegang saham, tapi juga memiliki komitmen sosial terhadap para pihak lain yang berkepentingan, karena CSR merupakan salah satu bagian dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Adapun tujuan dari CSR adalah (Saputri, 2011):
1.  Untuk meningkatkan citra perusahaan dan mempertahankan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik.
2.    Untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi adanya kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut dibebaskannya akuntabilitas sosial.
3.  Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada investor.
Untuk itulah maka pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) perlu diungkapkan dalam perusahaan sebagai wujud pelaporan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

        Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pengungkapan didefenisikan sebagai suatu usaha perusahaan untuk menyeimbangkan komitmen-komitmennya terhadap kelompok dan individual dalam lingkungan perusahaan (Ebert dan Griffin dalam Saputri, 2011). Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan bukan menjadi hal yang bersifat sukarela tetapi sudah menjadi kegiatan yang wajib dinyatakan dalam laporan tahunan. Semakin besar perusahaan maka semakin diwajibkan perusahaan tersebut untuk mengungkapkan kegiatan sosialmya. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang dinyatakan dalam laporan tahunan untuk memberikan informasi kepada pengguna laporan keuangan tahunan dan kegiatan sosial yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif yang dialami perusahaan seperti kemungkinan terjadinya kesenjangan sosial atau kerusakan lingkungan.
Ada dua pendekatan yang secara signifikan berbeda dalam melakukan penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pertama, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mungkin diperlakukan sebagai suatu suplemen dari aktivitas akuntansi konvensional. Pendekatan ini secara umum akan menganggap masyarakat keuangan sebagai pemakai utama pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan cenderung membatasi persepsi tentang tanggung jawab sosial yang dilaporkan. Pendekatan alternatif kedua dengan meletakkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada suatu pengujian peran informasi dalam hubungan masyarakat dan organisasi. Pandangan yang lebih luas ini telah menjadi sumber utama kemajuan dalam pemahaman tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan sekaligus merupakan sumber kritik yang utama terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Ririn, 2011).
Pengungkapan sosial dan lingkungan adalah sebagai berikut: voluntary disclosures of information, both qualitative and quantitative made by organizations to inform or influence a range of audiences. the quantitative disclosures may be in financial on no-financial terms. Berdasarkan definisi tersebut maka pengungkapan sosial dan lingkungan merupakan pengungkapan informasi sukarela, baik secara kuantitatif yang dibuat oleh organisasi untuk menginformasikan aktivitasnya, dimana pengungkapan kuantitatif berupa informasi keuangan maupun non keuangan (Mathews dalam Anavianti, 2011). Pengungkapan sosial perusahaan secara rinci meliputi lingkungan fisik, energi, sumberdaya manusia, dan keterlibatan masyarakat.


Menurut Murtanto (2006) dalam Media Akuntansi, pengungkapan kinerja seringkali dilakukan secara sukarela (voluntary disclosure) oleh perusahaan. Adapun alasan-alasan perusahaan mengungkapkan kinerja sosial secara sukarela antara lain.
1.     Internal Decision Making : Manajemen membutuhkan informasi untuk menentukan efektivitas informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan sosial perusahaan. Walaupun hal ini sulit diidentifikasi dan diukur, namun analisis secara sederhana lebih baik daripada tidak sama sekali.
2.   Product Differentiation : Manajer perusahaan memiliki insentif untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung jawab secara sosial kepada masyarakat. Hal ini mendorong perusahaan yng peduli sosial untuk mengungkapkan informasi tersebut sehingga masyarakat dapat membedakan mereka dari perusahaan lain.
3.    Enlightened Self Interest : Perusahaan melakukan pengungkapan untuk menjaga keselarasan sosialnya dengan para stakeholder karena mereka dapat mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham perusahaan.
Pada saat perusahaan mulai berinteraksi dan dekat dengan lingkungan luarnya (masyarakat), maka berkembang hubungan saling ketergantungan dan kesamaan minat serta tujuan antara perusahaan dengan lembaga sosial yang ada. Interaksi ini menyebabkan perusahaan tidak bisa lagi membuat keputusan atau kebijakan yang hanya menguntungkan pihaknya saja. Tetapi perusahaan juga harus memikirkan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan terhadap perusahaan (stakeholder needs).
 





Contoh Tanggung Jawab Perusahaan



Contoh pertama

        adalah tanggung jawab sosial seperti yang dilakukanoleh salah satu perusahaan rokok di Indonesia,PT. Djarum yaitu mendirikansebuah foundation yang menangani masalah pendidikan, olahraga, dsb, yaitu Djarum Foundation.Ini adalah contoh nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) terhadap masyarakat.Hal-hal ini dilakukan perusahaan sebenarnya juga untuk keuntungan jangka panjang dari perusahaan itu sendiri. Seperti perusahaan akan lebih dikenaloleh masyarakat sekitar karena mereka memperkerjakan masyarakat sekitar,dikenal karena perusahaan tersebut ramah lingkungan, dan juga dikenal karenamemberi sumbangsih kepada masyarakat.
Analisa kasus :
Dari contoh kasus diatas merupakan bentuk kepedulian dari Perusahaantersebut terhadap kepedulian sosial yaitu mendirikan yayasan pendidikan,olahragadan sebagainya dengan nama
 Djarum Foundation.
Hal ini akan bersifatmutualisme atau saling menguntungkan karena masyarakat sebagai pihak yangdiberikan fasilitas oleh perusahaan tentu dapat memanfaatkannya dengan baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian baik dalam bidang olahraga ataupun pendidikan sedangkan dipihak perusahaan dengan berdirinya perusahaan tersebutmaka akan semakin mengenalkan nama perusahaan tersebut dan dinilai baik olehmasyarakat.

Contoh Kedua

           Sebagai satu-satunya Pabrik Peleburan aluminium di Indonesiayang telah dioperasikan selama 3 dekade ini, tepat sekali jika secara sosial PT INALUM mempertimbangkan untuk berperan serta untuk meningkatkankesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar Perusahaan, sebabPerusahaan menyadari bahwa kelancaran pembangunan dan keberhasilan operasitidak dapat dipisahkan dari semua pemangku amanah. Keberhasilan Perusahaandan kemandirian masyarakat sekitar diharapkan dapat tercipta dan tumbuh bersama-sama.Disamping itu, kesejahteraan sosial dan perkembangan ekonomi regionalmerupakan fasilitas bagi Perusahaan untuk mencapai misi, visi dan nilai-nilainya.Oleh karena itu, sejak awal berdiri, kebijakan tanggung jawab sosial kepada pemangku amanah masih mendapat perhatian dan dukungan dari Perusahaan.Untuk memajukan olah raga di Sumatera Utara dan khususnya disekitar PT Inalum, Perusahaan mengadakan kegiatan-kegiatan olah raga sepertiTurnamen Sepak Bola, Turnamen Bola Volley, dan lain sebagainya. PT Inalum juga aktif menjadi sponsor dalam kegiatan Arung Jeram di Sungai Asahan, Lombamendayung di Danau Toba, Karate, dan lain sebagainya.Perusahaan juga berupaya untuk melestarikan budaya bangsa. Hal inidilakukan melalui Festival budaya yang dilakukan setiap tahunnya. Perusahaanmengadakan Lomba Tari dan Pantun, dan pertunjukan budaya lainnya.


Bidang Agama
       Dalam bidang Agama, Perusahaan tidak hanya membantu memperbaikimesjid dan gereja, namun juga fasilitas pendukung kedua rumah ibadah tersebut.Selain itu, Perusahaan juga melakukan kegiatan lain seperti safariRamadhan, bantuan Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Paskah, dan bentuk kegiatanlainnya.

Fasilitas Umum
        Fasilitas umum yang telah dibangun PT Inalum yang paling nyata dansangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar adalah Access

Minggu, 03 November 2013



Masalah-Masalah Sosial



 

Masalah Sosial, Pengertian dan contoh di masyarakat. Indonesia adalah negara yang mempunyai penduduk sangat padat terutama di kota-kota besar. Dengan jumplah penduduk yang sangat padat, membuat Indonesia banyak mengalami masalah sosial. Masalah sosial itu sendiri adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Misalnya saja Kemiskinan, Pendidikan dan kejahatan. Tak hanya itu, Masalah lain yang paling banyak di indonesia juga ada seperti Banyaknya pengangguran dan kurangnya keadilan untuk masyarakat terutama masyarakat kecil. bukan menjadi rahasia lagi, Indonesia memiliki catatan hukum yang jelek. Kadang yang salah terlihat benar dan yang benar bisa terlihat salah. Kesenjangan kadang juga timbul antara si kaya dan si miskin. Dan berikut ini sedikit Contoh Masalah sosial yang ada di masyarakat Indonesia.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan di indonesia terjadi bukan hanya di daerah pelosok saja, tetapi juga terjadi di daerah perkotaan yang konon menjanjikan banyak kemewahan. Hal ini terjadi karena banyak faktor, dan diantaranya adalah masalah pendidikan yang belum bisa semua masyarakat indonesia rasakan. Akan tetapi menurut survai, Kemiskinan di indonesia semakin berkurang .
Indonesia termasuk negara yang tingkat pendidikannya cukup rendah di dunia. Banyak sekali anak-anak yang harusnya sekolah, mereka sibuk membantu orang tuanya untuk bekerja mencari nafkah. Pastinya mereka (anak-anak indonesia) ingin merasakan sekolah seperti anak-anak yang lain. akan tetapi keadaan perekonomian orang tua yang kurang mampu membuat mereka mengubur keinginan tersebut. Meskipun pemerintah telah mengucurkan dana BOS, tetapi pada kenyataannya masih banyak anak-anak dijalanan ketika jam sekolah.
Indonesia memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi, apalagi di daerah kota besar. Jenis kejahatan yang dilakukan juga beragam, dari segi motif dan caranya. Tapi paling banyak yang terjadi adalah kejahatan yang timbul karena faktor ekonomi. Ini terjadi bukan hanya pada orang yang kurang terpelajar, akan tetapi orang yang terpelajarpun juga kadang masuk dalam daftar orang yang melakukan tindakan kriminal. misalnya saja pemalakan, tawuran dsb. Ini bisa dilihat di acara televisi yang setiap hari pasti ada tayangan kriminal yang terjadi entah itu di ibu kota atau di daerah.
Pengangguran adalah masalah serius yang dihadapi indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Jumplah penduduk yang semakin banyak tak diimbangi dengan jumplah lapangan kerja yang banyak pula, sehingga terjadi banyak pengangguran. Pengangguran juga bertambah seiring kebiasaan masyarakat yang datang dari daerah memadati ibu kota. Kadang mereka datang dengan modal nekat tanpa ketrampilan khusus sehingga di kota mereka tak punya kerjaan. Sebenarnya lapangan pekerjaan bisa kita ciptakan sendiri tanpa harus pergi ke ibukota.
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" [1]. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil" [2]. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakan keadilan

Antisipasi Global Warming.

Global Warming” dan “Go Green”, dua kata yang sering kita dengar, kita lihat dan kita baca di hampir semua media massa, televisi, papan iklan sampai sarana transportasi. Kondisi ini mengisyaratkan kepada kita bahwa sudah saatnya kita peduli dengan kondisi lingkungan. Telah tiba saatnya kita memperlihatkan kiprah kita secara real untuk mendukung “Go Green” guna mencegah terjadinya “Global Warming” yang lebih parah. Tidak perlu berpikir terlalu berbelit atau muluk-muluk, namun mari kita coba berkiprah dari diri kita sendiri, dari hal yang terkecil yang bisa dilakukan dan saat ini juga di lingkungan kita, termasuk farm kita tercinta.

Efek Global Warming.

Sesuai dengan arti kata global warming, yaitu pemanasan global maka efek yang jelas bisa dirasakan ialah naiknya suhu lingkungan. Dengan kenaikan suhu lingkungan ini akan membawa berbagai dampak yang spesifik, termasuk ke dunia peternakan, antara lain meningkatnya stres panas (heat stress) pada ayam.
Kondisi inipun diperparah dengan adanya fluktuatif suhu yang relatif tinggi antara siang (tengah hari) dan malam (dini hari). Akibatnya stamina tubuh ayam menurun sehingga produktivitas berkurang dan menjadi lebih mudah terinfeksi penyakit (immunosuppressive).
Heat stress seringkali ditemukan pada ayam dewasa. Hal ini dikarenakan tubuh ayampun menghasilkan panas (dari panas metabolisme). Ditambah lagi suhu lingkungan yang semakin panas. Biasanya efek heat stress akan mulai terlihat saat suhu mencapai 290C.
Saat heat stress ayam akan memberikan respon berupa memperluas area permukaan tubuh (melebarkan atau menggantungkan sayap), melakukan peripheral vasodilatation (meningkatkan alirah darah perifer atau tepi, terutama dibagian jengger, pial dan kaki) dan aktivitas panting (bernapas melalui mulut).
Heat stress ini juga bisa dipicu karena tingkat kelembaban udara. Kelembaban udara mencerminkan banyaknya air yang terkandung (terikat) dalam udara. Semakin banyak air yang terikat dalam udara maka udara semakin lembab, begitu juga sebaliknya. Tingkat kelembaban akan mempengaruhi suhu yang dirasakan ayam. Hal ini dikarenakan pengeluaran atau pembuangan panas tubuh ayam dilakukan melalui proses evaporasi (pengganti kelenjar keringat yang tidak dimiliki ayam).
Saat kelembaban tinggi, suhu yang dirasakan oleh ayam menjadi lebih tinggi dibandingkan suhu yang tertera pada termometer. Saat kelembaban 80% dan suhu 270C, suhu efektif yang dirasakan ayam mencapai 300C. Begitu juga sebaliknya, saat kelembaban udara 50% dan suhu 33,20C ayam akan merasakan suhu sebesar 300C. Berdasarkan hal tersebut penting sekiranya kita memperhatikan suhu dan kelembaban yang nyaman untuk ayam, yaitu 25-270C dan kelembaban 60-70%.
Dan kerugian yang lebih jelas lagi terlihat pada penurunan produktivitas ayam. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil penelitian Mashaly et al. (2004) mengenai pengaruh heat stress pada ayam petelur umur 31 minggu yang menunjukkan bahwa kondisi kandang dengan suhu 350C dan kelembaban (RH) 50% selama 5 minggu akan mengakibatkan penurunan konsumsi pakan (47,35%), produksi telur (35,69%), berat telur (16,84%), bobot badan (30,83%) dan tebal kerabang telur (18,68%) dibandingkan ayam yang dipelihara pada kondisi nyaman (suhu 23,90C dan RH 50%). Pada ayam pedaging, saat suhu kandang mencapai 40,60C selama 3 jam dapat menyebabkan kematian (Ross Broiler Management Manual, 1999).
Selain efek heat stress ini, terjadinya global warming juga menimbulkan dampak yang lebih luas. Contohnya akibat perubahan cuaca yang tidak menentu menyebabkan pola panen hasil pertanian maupun kualitas hasil panen menjadi menurun, baik kuantitas (jumlah) maupun kualitas (mutu). Tentu kita masih ingat beberapa waktu yang lalu, sekitar triwulan I 2011 harga jagung di Jawa Tengah bisa mencapai Rp. 4.200,- per kg. Inipun masih ditambah dengan masalah ketersediaan jagung yang sulit dan kalau adapun kadar airnya tinggi (mencapai 19-21%). Alhasil dengan kualitas jagung seperti itu produksi telur maupun pertumbuhan ayam menjadi tidak optimal.
Kondisi tersebut semakin diperparah dengan semakin merebaknya penyakit mengingat kondisi kelembaban yang tinggi. Menjadi catatan kami selama 2010 sampai tulisan ini dibuat, dihampir sebagian wilayah di Indonesia masih mengalami musim hujan. Akibatnya tingkat kelembaban tinggi dan mendukung bagi perkembangan bibit penyakit. Belum lagi aliran air di selokan dari peternakan menjadi sarana penularan penyakit antar farm.

Langkah Antisipasi.

Langkah awal kita dalam mengantisipasi efek global warming ini ialah membuat database suhu dan kelembaban. Ya, database. Seperti halnya database titer antibodi (baseline,red), kita pun perlu mengetahui fluktuatif suhu dan kelembaban yang terjadi di kandang kita, baik pagi, siang, sore, malam maupun dini hari. Hal ini terkait dengan perubahan pola cuaca yang terjadi. Kita mesti tahu seberapa jauh kenaikan suhu dan kelembaban yang terjadi di dalam kandang.
Selain itu, saat mengambil data suhu dan kelembaban tersebut perlu sekiranya kita memperhatikan aktivitas ayam kita. Dari sana kita bisa melihat mulai pada suhu dan kelembaban berapa ayam kita mulai megap-megap (panting). Perlu kita ketahui, ketahanan tubuh ayam berbeda-beda, begitu juga dengan respon terhadap suhu dan kelembaban. Saat kita sudah mengetahui interval suhu dan kelembaban dimana ayam mulai panting, di waktu itulah kita harus mulai melakukan treatment untuk menurunkan suhu. Dan ini bisa menjadi patokan kita. Gunakan Thermohygrometer untuk mendeteksi suhu dan kelembaban udara secara akurat dan cepat
Setelah kita memiliki database suhu dan kelembaban maka langkah selanjutnya ialah melakukan modifikasi manajemen untuk mendapatkan suhu dan kelembaban yang ideal. Beberapa modifikasi yang dapat dilakukan ialah :
  • Mengatur kepadatan
Menambah luasan kandang (melebarkan sekat kandang) sehingga kepadatan berkurang bisa menjadi langkah awal untuk mengantisipasi global warming, terlebih lagi ayam dewasa juga perlu membuang panas tubuhnya. Dengan pelebaran kandang tersebut secara otomatis akan menambah jumlah tempat minum sehingga kesempatan ayam minum juga semakin bertambah. Saat suhu mencapai 320C konsumsi air minum dapat meningkat 50%.
  • Berikan vitamin, elektrolit
Pemberian vitamin, terutama vitamin C dan E akan membantu menekan stres. Penambahan elektrolit juga diperlukan guna menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga stamina tubuh tetap optimal. Vita Stress dan Vita Strong dapat digunakan pada kasus ini.
  • Perhatikan kualitas dan kuantitas ransum
Global warming juga berpengaruh terhadap kualitas ransum dan air minum. Pastikan ransum yang kita berikan berkualitas. Jika perlu tambahkan Top Mix untuk melengkapi nutrisi mikro essensial (nutrisi yang sangat penting) sehingga produktivitas ayam lebih optimal. Untuk air minum lakukan sanitasi dengan Antisep, Neo Antisep, Desinsep untuk meminimalkan kontaminasi bibit penyakit
  • Optimalkan sirkulasi udara
Sistem sirkulasi udara yang baik, sangat efektif untuk menurunkan suhu dalam kandang. Buka tirai kandang saat suhu meningkat. Jika aliran angin bertiup kencang, hendaknya tirai tidak ditutup seluruhnya, namun disisakan sekitar 20-60 cm sehingga angin tidak langsung mengenai tubuh ayam (bisa memicu penyakit pernapasan). Jika perlu tambahkan kipas (fan) untuk membantu sirkulasi udara optimal. Fan bisa dipasang pada bagian tengah, ujung maupun samping kandang. Adanya aliran udara ini juga akan berpengaruh terhadap kelembaban udara. Kecepatan aliran angin hendaknya tidak lebih dari 2,5 m/detik untuk ayam dewasa. Aliran udaranya juga jangan langsung mengenai tubuh ayam. Ketinggian fan setidaknya 40-50 cm dari lantai kandang. Penambahan nipple dan fan bisa membantu mengatasi efek heat stress
  • Modifikasi kontruksi kandang
Untuk kandang dengan ketinggian lantai yang terlalu rendah dan jarak kandang yang terlalu dekat hendaknya dipertimbangkan untuk dilakukan rekontruksi ulang, terlebih lagi kondisi kandang sudah mulai rusak. Ketinggian kandang yang baik setidaknya 1,5 - 2 m dengan lebar kandang minimal 1 x lebar kandang. Diantara kandang sebaiknya tidak terdapat tanaman yang bisa mengganggu sistem sirkulasi udara. Jenis atap dari genting juga bisa membantu menurunkan suhu.
  • Closed house
Pembuatan kandang dengan sistem closed house merupakan solusi pamungkas dalam mengatasi kendala suhu dan kelembaban. Hanya saja solusi ini memerlukan biaya yang besar. Untuk kandang ayam petelur produksi dengan kapasitas 20.000 ekor setidaknya memerlukan investasi kandang dan peralatan sebesar Rp. 2 Milyar. Selain itu, diperlukan keahlian khusus dalam pengoperesiannya.

Global warming memberikan pengaruh yang signifikan bagi usaha kita, peternakan, mulai dari heat stress, fluktuasi suhu, sulitnya mendapatkan bahan baku pakan (terutama jagung, bekatul) dengan kualitas dan harga terbaik sampai perkembangan penyakit yang semakin kompleks. Oleh karena itu, mari mulai dari diri kita, dimulai dari lingkungan peternakan, kita gelorakan “Go Green”, kita hijaukan lingkungan peternakan. Semangat!