Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
Perusahaan berkembang
atau perusahaan besar memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk mengungkapkan
kegiatan sosial perusahaan yang dinyatakan dalam laporan tahunan perusahaan.
Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR)
adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki
suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Tanggung jawab sosial
perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan
perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya
dengan stockholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di
bidang hukum (Darwin dalam Saputri, 2011).
CSR berhubungan erat
dengan “pembangunan berkelanjutan”, dimana ada argumentasi bahwa suatu
perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak
semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau dividen melainkan
juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun
untuk jangka panjang.
Penerapan CSR dalam
perusahaan-perusahaan diharapkan selain memiliki komitmen finansial kepada
pemilik atau pemegang saham, tapi juga memiliki komitmen sosial terhadap para
pihak lain yang berkepentingan, karena CSR merupakan salah satu bagian dari
strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Adapun tujuan dari CSR adalah
(Saputri, 2011):
1. Untuk
meningkatkan citra perusahaan dan mempertahankan, biasanya secara implisit,
asumsi bahwa perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik.
2. Untuk
membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi adanya kontrak sosial di
antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut
dibebaskannya akuntabilitas sosial.
3. Sebagai
perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk
memberikan informasi kepada investor.
Untuk itulah maka
pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) perlu diungkapkan dalam perusahaan
sebagai wujud pelaporan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Pengungkapan
Tanggung
Jawab
Sosial
Perusahaan
Pengungkapan didefenisikan
sebagai suatu usaha perusahaan untuk menyeimbangkan komitmen-komitmennya
terhadap kelompok dan individual dalam lingkungan perusahaan (Ebert dan Griffin
dalam Saputri, 2011). Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan bukan
menjadi hal yang bersifat sukarela tetapi sudah menjadi kegiatan yang wajib
dinyatakan dalam laporan tahunan. Semakin besar perusahaan maka semakin
diwajibkan perusahaan tersebut untuk mengungkapkan kegiatan sosialmya.
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang dinyatakan dalam laporan
tahunan untuk memberikan informasi kepada pengguna laporan keuangan tahunan dan
kegiatan sosial yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif yang dialami
perusahaan seperti kemungkinan terjadinya kesenjangan sosial atau kerusakan
lingkungan.
Ada dua pendekatan yang
secara signifikan berbeda dalam melakukan penelitian tentang pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan. Pertama, pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan mungkin diperlakukan sebagai suatu suplemen dari aktivitas akuntansi
konvensional. Pendekatan ini secara umum akan menganggap masyarakat keuangan
sebagai pemakai utama pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan
cenderung membatasi persepsi tentang tanggung jawab sosial yang dilaporkan.
Pendekatan alternatif kedua dengan meletakkan pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan pada suatu pengujian peran informasi dalam hubungan
masyarakat dan organisasi. Pandangan yang lebih luas ini telah menjadi sumber
utama kemajuan dalam pemahaman tentang pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan dan sekaligus merupakan sumber kritik yang utama terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Ririn, 2011).
Pengungkapan sosial dan
lingkungan adalah sebagai berikut: voluntary disclosures of
information, both qualitative and quantitative made by organizations to inform
or influence a range of audiences. the quantitative disclosures may be in
financial on no-financial terms. Berdasarkan definisi tersebut maka
pengungkapan sosial dan lingkungan merupakan pengungkapan informasi sukarela,
baik secara kuantitatif yang dibuat oleh organisasi untuk menginformasikan
aktivitasnya, dimana pengungkapan kuantitatif berupa informasi keuangan maupun
non keuangan (Mathews dalam Anavianti, 2011). Pengungkapan sosial perusahaan
secara rinci meliputi lingkungan fisik, energi, sumberdaya manusia, dan
keterlibatan masyarakat.
Menurut Murtanto (2006)
dalam Media Akuntansi, pengungkapan kinerja seringkali dilakukan secara
sukarela (voluntary disclosure) oleh perusahaan. Adapun alasan-alasan perusahaan
mengungkapkan kinerja sosial secara sukarela antara lain.
1. Internal
Decision Making : Manajemen membutuhkan informasi untuk menentukan
efektivitas informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan sosial perusahaan.
Walaupun hal ini sulit diidentifikasi dan diukur, namun analisis secara
sederhana lebih baik daripada tidak sama sekali.
2.
Product Differentiation : Manajer perusahaan memiliki
insentif untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung jawab secara
sosial kepada masyarakat. Hal ini mendorong perusahaan yng peduli sosial untuk
mengungkapkan informasi tersebut sehingga masyarakat dapat membedakan mereka
dari perusahaan lain.
3.
Enlightened Self Interest : Perusahaan melakukan
pengungkapan untuk menjaga keselarasan sosialnya dengan para stakeholder karena
mereka dapat mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham perusahaan.
Pada saat perusahaan
mulai berinteraksi dan dekat dengan lingkungan luarnya (masyarakat), maka
berkembang hubungan saling ketergantungan dan kesamaan minat serta tujuan
antara perusahaan dengan lembaga sosial yang ada. Interaksi ini menyebabkan
perusahaan tidak bisa lagi membuat keputusan atau kebijakan yang hanya
menguntungkan pihaknya saja. Tetapi perusahaan juga harus memikirkan kebutuhan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan terhadap perusahaan (stakeholder
needs).
Contoh
Tanggung Jawab Perusahaan
Contoh pertama
adalah tanggung jawab sosial seperti
yang dilakukanoleh salah satu perusahaan rokok di Indonesia,PT. Djarum yaitu
mendirikansebuah foundation yang menangani masalah pendidikan, olahraga, dsb,
yaitu Djarum Foundation.Ini
adalah contoh nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate
Social Responsibility) terhadap masyarakat.Hal-hal ini dilakukan perusahaan
sebenarnya juga untuk keuntungan jangka panjang dari perusahaan itu
sendiri. Seperti perusahaan akan lebih dikenaloleh masyarakat sekitar karena
mereka memperkerjakan masyarakat sekitar,dikenal karena perusahaan tersebut
ramah lingkungan, dan juga dikenal karenamemberi sumbangsih kepada masyarakat.
Analisa kasus :
Dari contoh kasus diatas merupakan
bentuk kepedulian dari Perusahaantersebut terhadap kepedulian sosial yaitu
mendirikan yayasan pendidikan,olahragadan sebagainya dengan nama
Djarum Foundation.
Hal ini akan bersifatmutualisme atau
saling menguntungkan karena masyarakat sebagai pihak yangdiberikan fasilitas
oleh perusahaan tentu dapat memanfaatkannya dengan baik sehingga dapat
meningkatkan perekonomian baik dalam bidang olahraga ataupun pendidikan
sedangkan dipihak perusahaan dengan berdirinya perusahaan tersebutmaka akan
semakin mengenalkan nama perusahaan tersebut dan dinilai baik olehmasyarakat.
Contoh Kedua
Sebagai satu-satunya Pabrik
Peleburan aluminium di Indonesiayang telah dioperasikan selama 3 dekade ini,
tepat sekali jika secara sosial PT INALUM mempertimbangkan untuk berperan serta
untuk meningkatkankesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar
Perusahaan, sebabPerusahaan menyadari bahwa kelancaran pembangunan dan
keberhasilan operasitidak dapat dipisahkan dari semua pemangku amanah.
Keberhasilan Perusahaandan kemandirian masyarakat sekitar diharapkan dapat
tercipta dan tumbuh bersama-sama.Disamping itu, kesejahteraan sosial dan
perkembangan ekonomi regionalmerupakan fasilitas bagi Perusahaan untuk mencapai
misi, visi dan nilai-nilainya.Oleh karena itu, sejak awal berdiri, kebijakan
tanggung jawab sosial kepada pemangku amanah masih mendapat perhatian dan
dukungan dari Perusahaan.Untuk memajukan olah raga di Sumatera Utara dan
khususnya disekitar PT Inalum, Perusahaan mengadakan kegiatan-kegiatan
olah raga sepertiTurnamen Sepak Bola, Turnamen Bola Volley, dan lain
sebagainya. PT Inalum juga aktif menjadi sponsor dalam kegiatan Arung
Jeram di Sungai Asahan, Lombamendayung di Danau Toba, Karate, dan lain
sebagainya.Perusahaan juga berupaya untuk melestarikan budaya bangsa. Hal
inidilakukan melalui Festival budaya yang dilakukan setiap tahunnya.
Perusahaanmengadakan Lomba Tari dan Pantun, dan pertunjukan budaya lainnya.
Bidang Agama
Dalam bidang Agama, Perusahaan tidak
hanya membantu memperbaikimesjid dan gereja, namun juga fasilitas pendukung
kedua rumah ibadah tersebut.Selain itu, Perusahaan juga melakukan kegiatan lain
seperti safariRamadhan, bantuan Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Paskah, dan
bentuk kegiatanlainnya.
Fasilitas Umum
Fasilitas umum yang telah dibangun PT
Inalum yang paling nyata dansangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi
masyarakat sekitar adalah Access