Cari Blog Ini

Minggu, 20 Oktober 2013

Sejarah Singkat Mengenai Blogger



Evan Williams dan Meg Hourihan adalah dua tokoh pendiri perusahaan Pyra Labs. Produk pertama dari perusahaan Pyra Labs bernama "Pyra". Pyra merupakan sebuah Aplikasi Web yang menggabungkan project manager, contact manager, dan to-do list. Pada tahun 1999, dasar-dasar Pyra di reporpuse menjadi sebuah in-house tool menjadi "Blogger". Blogger secara resmi diluncurkan oleh Pyra Labs pada tanggal 23 Agustus 1999.

Pada bulan Februari 2003, Pyra Labs di akusisi Oleh Google. Pada bulan Oktober 2004, Evan Williams sebagai salah satu pendiri Pyra Labs atau Pyra Labs' co-founder, meninggalkan Google. Pada tahun yang sama, tahun 2004, Google membeli Picasa. Google membeli Picasa untuk memungkinkan pengguna untuk mengirim foto atau gambar yang mereka miliki untuk di simpan ke blog mereka.

Pada tanggal 9 Mei 2004, Blogger memperkenalkan desain ulang utama mereka, Blogger menambahkan fitur seperti web standar -compliant template, halaman arsip individu untuk posting, komentar, dan posting dengan email. Selanjutnya, pada tanggal 14 Agustus 2006, Blogger meluncurkan versi terbaru dalam bentuk versi beta, dengan nama kode "invader", bersamaan dengan rilis emas (the gold release) mereka. Hal ini membuat pengguna bermigrasi ke server Google dan medapatkan beberapa fitur baru, termasuk bahasa antarmuka dalam bahasa Perancis, bahasa Italia, bahasa Jerman dan bahasa Spanyol.

Pada bulan Desember 2006, versi baru dari Blogger dibawa keluar dari versi beta. Kemudian, pada bulan Mei 2007, Blogger telah benar-benar pindah ke Google server yang dioperasikan. Blogger menempati peringkat 16 pada daftar top 50 domain dalam kategori jumlah pengunjung unik atau unique visitors di tahun 2007.
Sejarah singkat blogger ini di petik dari website Wikipedia yang berbahasa Inggris.

Jumat, 04 Oktober 2013



MASALAH  MASALAH  SOSIAL YANG TERJADI DI MASYARAKAT
Latar Belakang
      Sebagaimana telah diuraikan, sosiologi terutama membahas gejala-gejala yang wajar bagi masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga kemasyarakatan, proses sosial,perubahan sosial dan kebudayaan serta perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut berlangsung secara normal sebagaimana dikehendaki masyarakat bersangkutan. Gejala-gejala yang tidak dikehendaki merupakan gejala abnormal atau patologis. Hal itu disebabkan unsur-unsur masyarakat tidak dapat berlangsung sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan kekecewaan dan penderitaan. Gejala-gejala abnormal tersebut disebut masalah-masalah sosial.

Pengertian Masalah Sosial dan Jenis/Macam Masalah Sosial Dalam Masyarakat
      Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
     Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
1. Faktor Ekonomi, faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.
2. Faktor Budaya, Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.
3. Faktor Biologis, Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.
4. Faktor Psikologis, Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.

       Masalah sosial menemui pengertiaannya sebagai sebuah kondisi yang tidak diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta bertentangan dengan standar sosial yang telah disepakati. Keberadaan masalah sosial ditengah kehidupan masyarakat dapat diketahui secara cermat melalui beberapa proses dan tahapan analitis, yang salah satunya berupa tahapan diagnosis. Dalam mendiagnosis masalah sosial diperlukan sebuah pendekatan sebagai perangkat untuk membaca aspek masalah secara konseptual. Eitzen membedakan adanya dua pendekatan yaitu person blame approach dan system blame approach (hlm. 153).
      Person blame approach merupakan suatu pendekatan untuk memahami masalah sosial pada level individu. Diagnosis masalah menempatkan individu sebagai unit analisanya. Sumber masalah sosial dilihat dari faktor-faktor yang melekat pada individu yang menyandang masalah. Melalui diagnosis tersebut lantas bisa ditemukan faktor penyebabnya yang mungkin berasal dari kondisi fisik, psikis maupun proses sosialisasinya.
      Sedang pendekatan kedua system blame approach merupakan unit analisis untuk memahami sumber masalah pada level sistem. Pendekatan ini mempunyai asumsi bahwa sistem dan struktur sosial lebih dominan dalam kehidupan bermasyarakat. Individu sebagai warga masyarakat tunduk dan dikontrol oleh sistem. Selaras dengan itu, masalah sosial terjadi oleh karena sistem yang berlaku didalamnya kurang mampu dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, termasuk penyesuaian antar komponen dan unsur dalam sistem itu sendiri.
       Dari kedua pendekatan tersebut dapat diketahui, bahwa sumber masalah dapat ditelusuri dari ”kesalahan" individu dan "kesalahan" sistem. Mengintegrasikan kedua pendekatan tersebut akan sangat berguna dalam rangka melacak akar masalah untuk kemudian dicarikan pemecahannya. Untuk mendiagnosis masalah pengangguran misalnya, secara lebih komprehensif tidak cukup dilihat dari faktor yang melekat pada diri penganggur saja seperti kurang inovatif atau malas mencari peluang, akan tetapi juga perlu dilihat sumbernya masalahnya dari level sistem baik sistem pendidikan, sistem produksi dan sistem perokonomian atau bahkan sistem sosial politik pada tingkat yang lebih luas.

       Beberapa Masalah Sosial Penting Serta Dampaknya

.      Kemiskinan
        Suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan  kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
        Dampaknya bagi masyarakat adalah kriminalitas meningkat,  kelaparan, munculnya berbagai penyakit pada kelompok resiko tinggi seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, dan orang lanjut usia.
.      Peperangan
       Merupakan satu bentuk pertentangan dan juga suatu lembaga kemasyarakatan. Peperangan merupakan bentuk pertentangan yang setiap kali diakhiri dengan suatu akomodasi.
Dampaknya adalah disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan, baik bagi negara yang ke luar sebagai pemenang, apalagi bagi negara yang takluk sebagai si kalah. Apalagi peperangan biasanya perang total, yaitu dimana tidak hanya angkatan bersenjata yang bersangkut, tetapi seluruh lapisan masyarakat,  berjatuhnya korban serta penderitaan fisik dan bathin.




.      Kenakalan Remaja
      Keinginan untuk melawan (misalnya dalam bentuk radikalisme, delinkuensi,dsb), dan sikap apatis (misalnya penyesuaian yang membabi buta terhadap ukuran moral generasi tua).
Dampak dari kenakalan remaja ini adalah merugikan fisik dan mental bagi diri sendiri, membuat resah masyarakat, keberadaan masyarakat tdak dihargai.

.     Birokrasi
      Merupakan organisasi yang bersifat hierarkis yang ditetapkan secara rasional untuk mengordinasikan pekerjaan orang-orang untuk kepentingan pelaksanaan tugas-tugas administratif.
      Dalam karangan Max Weber, yang berjudul  ‘Some Consequences of Bureaueratization’ dalam buku Sociological Theoty, mengemukakan kekhawatirannya akan akibat perkembangan birokarsi yang sangat pesat, karena didalam birokarsi, setiap petugas mendapat tempat tertentu yang tetap, ibarat sebuah roda bergigi dalam sebuah mesin. Apabila manusia tadi sadar akan kedudukannya, dia akan berusaha untuk menjadi roda untuk seluruh mesin. Gejala tersebut disebabkan manusia terlalu mendambakan suatu tata tertib sehingga apabila tata tertib tidak ada, dia akan kehilangan pegangannya.
.      Disorganisasi Keluarga
      Yaitu suatu perpecahan dalam keluarga sebagai unit, oleh karena anggota-anggotanya keluarga tersebut gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya.
Dampak dari disorganisasi keluarga adalah perceraian dan kenakalan remaja akibat tidak adanya perhatian dan kasih sayang dari orang tuan.


Masyarakat Dan Negara
       Parillo menyatakan, kenyataan paling mendasar dalam kehidupan sosial adalah bahwa masyarakat terbentuk dalam suatu bangunan struktur. Melalui bangunan struktural tertentu maka dimungkinkan beberapa individu mempunyai kekuasaan, kesempatan dan peluang yang lebih baik dari individu yang lain (hlm. 191). Dari hal tersebut dapat dimengerti apabila kalangan tertentu dapat memperoleh manfaat yang lebih besar dari kondisi sosial yang ada sekaligus memungkinkan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan, sementara dipihak lain masih banyak yang kekurangan.
      Masalah sosial sebagai kondisi yang dapat menghambat perwujudan kesejahteraan sosial pada gilirannya selalu mendorong adanya tindakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Dalam konteks tersebut, upaya pemecahan sosial dapat dibedakan antara upaya pemecahan berbasis negara dan berbasis masyarakat. Negara merupakan pihak yang sepatutnya responsif terhadap keberadaan masalah sosial. Perwujudan kesejahteraan setiap warganya merupakan tanggung jawab sekaligus peran vital bagi keberlangsungan negara. Di lain pihak masyarakat sendiri juga perlu responsif terhadap masalah sosial jika menghendaki kondisi kehidupan berkembang ke arah yang semakin baik.
        Salah satu bentuk rumusan tindakan negara untuk memecahkan masalah sosial adalah melalui kebijakan sosial. Suatu kebijakan akan dapat dirumuskan dengan baik apabila didasarkan pada data dan informasi yang akurat. Apabila studi masalah sosial dapat memberikan informasi yang lengkap dan akurat maka bararti telah memberikan kontribusi bagi perumusan kebijakan sosial yang baik, sehingga bila diimplementasikan akan mampu menghasilkan pemecahan masalah yang efektif.
        Upaya pemecahan sosial sebagai muara penanganan sosial juga dapat berupa suatu tindakan bersama oleh masyarakat untuk mewujudkan suatu perubahan yang sesuai yang diharapkan. Dalam teorinya Kotler mengatakan, bahwa manusia dapat memperbaiki kondisi kehidupan sosialnya dengan jalan mengorganisir tindakan kolektif. Tindakan kolektif dapat dilakukan oleh masyarakat untuk melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih sejahtera.


Cara Penyelesaian Masalah Sosial
      Pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan, dan selanjutnya menimbulkan kejahatan dan permusuhan atau pertikaian dalam masyarakat. Hal ini merupakan masalah sosial yang harus kita atasi. Pemerintah selalu berusaha mengatasi berbagai persoalan sosial dengan peran serta tokoh masyarakat, pengusaha, pemuka agama, tetua adat, dan Iain-Iain. Berbagai cara yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak dalam membantu mengatasi masalah sosial antara lain :
A. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
B. Tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi persoalan sosial.
C. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain ikut memberikan beasiswa.
D. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) membantu dalam berbagai bidang dimulai dengan penyuluhan sampai bantuan berupa materi.
E. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF, dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.
F. Para dermawan yang secara pribadi banyak memberi bantuan kepada masyarakat sekitarnya berupa materi.
G. Organisasi pemuda seperti karang taruna yang mendidik dan mengarahkan para remaja putus sekolah dan pemuda untuk berkarya dan berusaha mengatasi pengangguran.
H. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan.
            Selain cara-cara tersebut di atas, pemerintah juga menggalakkan berbagai program untuk mengatasi masalah sosial antara lain :
1. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
BOS diberikan kepada siswa-siswa sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan.
2. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
BLT diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan sebagai dana kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
3. Pemberian Kartu Askes.
Bagi keluarga miskin pemerintah memberikan kartu Askes untuk berobat ke puskesmas atau rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
4. 
Pemberian Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin).
Pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah.
5. Pemberian Sembako.

       
    

      Kesimpulan
            Dari rangkuman diatas, kita pahami bahwa Masalah sosial adalah suatu gejala abnormal yang sering terjadi dilingkungan masyarakat. Dan memiliki dampak bagi kehidupan masyarakat. Tetapi hal ini bisa diantisipasi dan diatasi apabila kita lebih memahami dan mengenal akan hal-hal dan masyarakat disekitar kita.